Petunjuk Acak yang Disengaja
Pernah ga sih lo ga sengaja mengemudi di belakang truk, terus baca tulisan di belakang bak truk dan bergumam dalam hati “Iya banget ini!”. Kebetulan di belakang bak truk tulisannya “Jatuh cinta pakai perasaan, mempertahankannya pakai penghasilan”. Kalau saya pribadi pernah naik motor di belakang orang yang tulisan di belakang kaosnya “You don’t have problems, you are the problem!”. At that moment I suddenly ask to my self “Did I”? Dan setelah merenung di sepanjang jalan menuju rumah, saya terpaksa setuju dengan pernyataan tersebut. I am the problem.
Semua permasalahan dalam hidup saya saat ini disebabkan oleh saya sendiri. Dan pernyataan tersebut ternyata terkonfirmasi di Quran surat Asy-Syura ayat 30 yang artinya “Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak dari kesalahan-kesalahanmu”. Kok bisa tiba-tiba saya ketemu dengan pengemudi motor yang tulisannya kaya begitu di jalan? Apakah kebetulan semata? Saya sendiri bukan seorang penganut teori kebetulan. Saya percaya apapun yang terjadi, seacak apapun itu kelihatannya, sudah ditakdirkan oleh Allah SWT. Sudah direncanakan, sudah dituliskan dalam Lauhul mahfuz.
Tinggal kitanya awas atau tidak dengan isyarat-isyarat di sepanjang jalan kehidupan. Tinggal kitanya yang mau mengambli pelajaran atau abai. Lucunya, isyarat-isyarat yang baru kita sadari ternyata selama ini terpampang jelas di hadapan kita, hanya saja kita baru menyadarinya. Isyarat-isyarat yang nampaknya acak itu bisa berupa kata-kata, bisa juga berupa situasi. Seperti misalnya mengapa kamu terjebak dalam kemacetan! Coba perhatikan sekelilingmu! Bisa jadi Allah menempatkanmu dalam kemacetan ini supaya melihat dan menyadari sesuatu. Misalnya kamu jadi sadar kalau ternyata manusia silver ternyata aslinya bukan silver. Maksud saya sesuatu yang lebih mendalam dari itu, seperti ternyata ada orang yang sebegitu keras upayanya mencari uang sampai rela mengecat seluruh tubuhnya dan berpanas-panasan di jalan. Sedangkan kamu duduk nyaman di balik kemudi mobil LCGC yang cicilannya masih 3 tahun 2 bulan lagi. Dan saat ini sudah lewat 5 hari dari jatuh tempo cicilan. Dalam pikiranmu masalahmu amatlah berat. Tapi setelah melihat manusia silver kamu merasa kondisi kamu jauh lebih baik daripada abang-abang yang badannya dicat warna perak. Meskipun cicilan mobil belum terbayar, setidaknya hatimu lebih ringan.
Atau pernahkan kamu bertanya pada dirimu sendiri, mengapa pekerjaan pertama saya di industri ini dan perusahaan ini? Mengapa bukan di industri dan perusahaan yang lain? Apa maksud Allah dari semua ini? Pertama kali saya bekerja, saya bekerja di industri pemeliharaan pembangkit listrik di sebuah anak perusahaan BUMN sebagai pekerja lepas. Dan sifat pekerjaannya bersifat project selama beberapa bulan. Setelah project selesai, selesailah pula pekerjaan saya disitu. Menunggu dipanggil kembali untuk project berikutnya. Apa maksudnya semua ini?
Setelah belasan tahun berlalu dari momen itu, saya tersadar mungkin memang nature pekerjaan yang cocok dengan saya adalah bersifat project, yang tidak monoton, yang bervariasi di setiap projectnya. Dan project itu sendiri menyadarkan saya bahwa apapun itu punya awal dan akhir, ada pertemuan dan ada perpisahan. Project menyadarkan saya bahwa rencana di awal itu krusial, tapi penyesuaian di tengah jalan itu tak terhindarkan. Project mengajarkan saya bahwa alokasi dan penggunaan sumber daya itu amatlah penting. Project membuat saya tahu bahwa ada hal-hal yang bisa dilakukan secara bersamaan (paralel) dan ada hal-hal yang cuma bisa dilakukan secara berurutan (sequential). Project memberi saya wawasan bahwa segala sesuatu dimulai dengan persiapan. Banyak hal yang saya pelajari dari satu karakteristik dari pekerjaan pertama saya.
Kembali ke topik, apakah hal-hal acak yang kamu lihat dan alami itu terjadi secara kebetulan? I don’t think so! Semuanya, bahkan sehelai daun yang jatuh pun sudah ditakdirkan. Pertemuanmu dengan seseorang sudah ditakdirkan. Perpisahanmu dengannya pun sudah ditakdirkan. Jangan terlalu gembira atas apa yang kamu dapatkan. Dan jangan terlalu bersedih atas apa yang luput darimu. Satu hal yang pasti, jangan luput untuk mengambil pelajaran dari hal-hal yang nampaknya acak namun nyatanya disengaja oleh Sang Pencipta.
Post Comment