FOMO and Technology
Mekari Conference 2024 Coverage Series
Rethinking Growth-Oriented Tech Innovations
By Panji Wasmana, Noudhy Valdryno, & Arvy Egadipoera
Semakin siang sesi talkshow di Strategy Space sepertinya semakin techincal. Kali ini membahas inovasi teknologi yang berorientasi pada pertumbuhan. Dengan menghadirkan narasumber yang mewakili persepsi dari pemain besar di bidang teknologi seperti Microsoft, Meta, dan AliPay.
- Dengan maraknya layanan AI di pasaran, perusahaan harus benar-benar cerdas memilih AI yang sesuai dengan business-case yang dihadapi. Tidak sekonyong-konyong mengikuti trend atau kompetitor dalam menggunakan AI.
- AI dan teknologi lainnya yang sampai di Indonesia biasanya datang terlambat beberapa tahun dibanding di negara maju. Dan ketika tren teknologi itu akhirnya sampai di Indonesia, ada kecenderungan untuk ikut-ikutan (FOMO). Katakanlah saat ini ada AI, sebelumnya ada metaverse dan blockchain. Banyak perusahaan dan institusi besar mengadopsi teknologi baru semata supaya tidak ketinggalan zaman. Padahal fundamental bisnis mereka belum kuat, SDM yang ada belum siap, yang akhirnya berujung pada penggunaan teknologi yang tidak terarah. Their implement technology not for the greater good, but for the sake of the technology it self.
- Mengapa Indonesia tidak atau belum mempunyai keunggulan kompetitif di bidang teknologi. Entah itu teknologi fisik seperti industri chipset dan perangkat elektronik, maupun teknologi digital (software and professional services). Dikarenakan tidak ada dua hal dalam ekosistem teknologi di Indonesia, yaitu :
- Perusahaan dan atau sekelompok perusahaan yang berfokus pada satu kategori tertentu dalam waktu yang cukup lama hingga membuahkan keuntungan kompetitif. Seperti halnya Korea Selatan yang saat ini memiliki keunggulan kompetitif di industri chipset.
- Pemerintah yang memberikan regulasi dan ekosistem yang memadai. Ketidakjelasan atau ketiadaan peraturan membuat industri ragu untuk berkembang. Tidak ada insentif dari pemerintah untuk memajukan sektor industri tertentu di bidang teknologi.
- Permasalahan kesiapan SDM di bidang teknologi masih menjadi issue yang paling utama di Indonesia.
- Selama ini Microsoft telah berupaya mengeliminasi gap literasi teknologi dengan melatih UMKM dan developer. Namun pelatihan yang dilaksanakan ternyata kurang berdampak dikarenakan kurangnya literasi finansial. Mereka yang mahir teknologi tapi tidak mahir mengelola uang.
- Di Indonesia harusnya cyber security lebih menjadi prioritas dibanding adopsi AI. Protect customer data must be the number one priority.
- Bagaimana meminimalisir resiko dalam mengimplementasikan teknologi baru di perusahaan?
- Ikuti standard guidance untuk meminimalisir resiko
- Implementasi teknologi yang sudah diadopsi oleh cukup banyak user
- Ikuti best practices sesuai bidang teknologinya
- Selalu buat pemetaan dan mitigasi resiko sebelum mengimplementasikan teknologi baru.
Untuk diskusi kali ini sepertinya temanya terlalu luas untuk waktu yang sangat terbatas. Sehingga banyak penyampaian yang terkesan terlalu di permukaan dan generik. Namun tetap memberikan insight yang menarik sebelum jam makan siang.
Monitor performa bisnis Anda dengan GRATIS 30 hari uji coba Accounting Software terbaik di Indonesia. Klik link ini sekarang: https://my.jurnal.id/id/users/sign_up?referral_code=MPRIZKIA001.
Atau WA 085810548732 untuk diskon dan konsultasi lebih lanjut.
Post Comment